Selasa, 18 Januari 2011

Persepsi Islam terhadap Perkembangan Sains dan Teknologi

Kaum muslimin rahimakumullah!Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan selalu bersyukur kepada Allah yg telah mengaruniai agama Islam sebagai pedoman hidup yg lurus lengkap dan sempurna sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Al-Maidah ayat tiga yg artinya “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu ni’mat-Ku dan telah Aku ridhai Islam menjadi agamamu.” Kaum muslimin yg berbahagia!Salah satu keagungan ni’mat yg dikaruniakan Allah bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah ni’mat ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya krn Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan sains teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampumemberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adl firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh produktif dan inofatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dgn sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dgnmudah mengambil dan menransfer ilmu dan teknologi yg dimiliki dunia Islam dan dgn mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi. Kaum muslimin rahimakumullah!Begitulah menurut catatan sejarah bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan yg telah dikembangkan lbh dahulu oleh kaum muslimin kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dgn iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yg ada di bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di bumi dn langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak utk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yg ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia. Sebenarnya masyarakat Barat itu patut dikasihani krn akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tingg kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yg lahiriah saja dari kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yg sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yg lbh pintar dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yg hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yg artinya “Celakalah bagi orang-orang kafir dgn siksa yg pedih. Mereka lbh menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu bengkok. Mereka berada dalam kesesatan yg nyata.” . Kaum muslimin rahimakumullah!Peradaban modern adl hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yg gemilang yg telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yg tekun dan eksperimen yg mahal yg telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya. Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dini’mati oleh masyarakat luas dgncara yg belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Makanan lbh ni’mat dan beraneka ragam pakaian terbuat dari bahan yg jauh lbh baik dan halus sarana-sarana transportasi dan komunikasi yg kecepatannya amat mengagumkan gedung dan rumah tempat tinggal dibangun dengn megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran yg lbh tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yg lbh banyak lagi. Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang selalu mengerang krn sirat kerakusan manusia semakin merajalela dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api kebencian di mana-mana. Kata orang bijak di dunia sekarang ini nafsu manusia lbh besar daripada akal sahabatnya. Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adl segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang maupun di waktu-waktu yg kan datang. Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan bertentangan dgn teori-teori pemikiran modern yg teraturdan lurus dan analisa-analisa yg teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adl mubah termasuk segala apa yg disajikan oleh berbagai peradaban baik yg lama ataupun yg baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yg hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yg tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agma yg sempit? Allah SWT telah berfirman yg artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.” . Adapun peradaban modern yg begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi vidioalat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua muda atau anak-anak yg tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasidn alat-alat canggih yg dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dgn baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya utk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Kaum muslimin rahimakumullah!Memang dalam abad teknologi dan era globalisasi ini umat Islam hendaklah emlakukan langkah-langkah strategis dgn meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas iman dn takwa serta tidk ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun seiring dgn upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kita pun harus jeli menentukan pilihan ini. Untuk apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar utk menuruti keinginan-keinginan syahwat lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat dan menjadi pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari utk menegakkan syariat Allah guna memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan seperti yg dikehendaki Allah serta utk meluruskan kehidupan dgn berlandaskan pada kaidah noral Islam? Itulah pertanyaan dan tantangn bagi kita yg haurs kita jawab dgn pemikiran yg berwawasan jauh ke depan. Namun terlepas dari problema dan kekhawatiran-kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas kita sebagai umat Islam harus selalu optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan sosial dan tta nilai kehidupan yg dibawa oleh arus modernisasi westernisasi dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam tetapi kesadaran umat Islam utk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi meskipun hanya segolongan kecil umat yaitu mereka yg tetap teguh utk menegakkan nilai-nilai Islam. Akhirnya semoga dakwah yg singkat ini bermanfaat amin. Sumber Diadaptasi dariKhutbah Cendekiawan Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas UmatDrs. Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Minggu, 16 Januari 2011

'Quantum' Penyelamat Computer

Quantum selalu terdengar misterius. Huruf Q saja sudah misterius. Quantum sudah menjadi populer, dijadikan merk, tetapi sebetulnya tidak dimengerti. Quantum berlawanan dari fisika klasik dan semua intuisi kita. Engineering menghindari ilmu ini karena terlalu teoritis dan tidak bisa diaplikasi. Tapi ini mungkin adalah satu-satunya harapan untuk menghindari akhir dari kemajuan komputer.
Meskipun kita selalu heran melihat model komputer baru muncul setiap bulan, secara teoritis ini ada ujungnya. Komputasi masa kini - komputer konvensional - dikerjakan oleh transistor, dan kecepatannya bergantung pada ukuran transistor. Kemajuan komputer yang sampai sekarang terjadi adalah karena transistor menjadi semakin kecil. Gordon Moore, co-founder dari Intel, pada tahun 60-an berkata, jumlah transistor per inchi persegi akan berlipat dua kali setiap tahun.
Suatu hari transistor itu bisa menjadi sebesar satu atom dan Richard Feynmann, fisikawan terhebat sejak Albert Einstein, berpendapat bahwa ini adalah ukuran transistor terkecil yang mungkin. Tentunya ini keberhasilan luar bisa untuk mencapai ukuran itu, namun apakah ini betul-betul akhir dari kemajuan komputer? Tidak, dengan adanya Quantum Computer. Quantum Computer, berbeda dengan banyak istilah lain, memang memakai fenomena quantum yang tidak bisa ditiru komputer konvensional. Ini bukan pengembangan komputer biasa, melainkan konsep yang baru sama sekali.
Quantum Computer dapat memproses jauh lebih cepat daripada komputer konvensional. Pada dasarnya, quantum computer dapat memproses secara paralel, sehingga berkomputasi jauh lebih cepat. Untuk 1.000.000 data, komputer convensional perlu 500.000 perhitungan, sedangkan Quantum Computer hanya perlu 1000. Artinya, bisa 500 kali lebih cepat! Ini hanya bisa dicapai dengan teori Quantum. Quantum, berlawanan dari intuisi kita, berkata bahwa tidak ada sesuatu yang pasti. Sebuah partikel tidak bisa dikatakan pasti berada di suatu tempat, melainkan hanya probabilitas yang disebut fungsi gelombang.

Kalau kita mencoba mencari atom dengan mikroskop tercanggih pun, kita tidak akan bisa tahu persis di mana atom itu berada. Ini bukan kekurangan pada alat, ini adalah sifat alam itu sendiri yang aneh. Pada saat diamati, fungsi gelombang ini runtuh dan partikel itu menjadi nyata (karena itu, kita tidak pernah melihat sebuah fungsi gelombang). Misal sesuatu partikel hanya mungkin bisa berada dalam dua kondisi A atau B. Kalau kita amati, akan kita peroleh A atau B, bergantian. Namun selama tidak diamati, partikel itu akan berada pada A dan B bersamaan (partikel itu berada dalam superposisi dari A dan B).
Seperti seseorang bingung memilih antara ayam dan ikan di restoran, dia akan selama mungkin menahan keputusan dan melihat menu terus, berpikir, sampai saat pelayan datang dan dia akhirnya harus memesan salah satu. Tetapi sebelum pelayan (pengamat) datang, dia berada dalam superposisi dari ayam dan ikan.
Erwin Schrvdinger, penemu prinsip ketidakpastian ini, dalam eksperimen khayalan Schrvdinger's Cat, bahkan membuktikan bahwa sebelum diamati, kucing dalam eksperimennya bisa berada dalam keadaan hidup dan mati sekaligus - hidup juga dan mati juga!
Sifat yang aneh dan membingungkan ini justru diandalkan Quantum Computer. Sehebat-hebatnya komputer konvensional, dia selalu bekerja dengan bits, angka biner yang hanya bisa 1 atau 0. Quantum Computer bisa lepas dari restriksi ini, karena bisa berada dalam keadaan superposisi 1 dan 0 pada saat yang sama. Angka ini dinamai qubits (quantum bits, tentunya) yang bisa 1, bisa 0 atau bisa berada di antara 1 dan 0 - ingat, ini bukan berarti 0,6 melainkan 60% probabilitas A dan 40% probabilitas B.
Qubits yang digunakan adalah spin dari atom atau elektron. Spin yang tidak ada analogi di fisika klasik adalah sifat suatu partikel yang memiliki dua alternatif, up atau down. Kita bisa menganggap bahwa up adalah 1 dan down adalah 0. Selama tidak diamati, qubits bisa berada dalam superposisi dari up dan down, dan berinteraksi dengan qubits lain. Dua qubits bisa berada dalam empat keadaan sekaligus: 00, 10, 01 dan 11; empat qubits bisa delapan keadaan sekaligus. Sebuah quantum computer dengan 100 qubits bisa memproses 2100 keadaan bersamaan, sama seperti komputer konvensional dengan 1030 prosesor!
Apakah betul Quantum Computer ini bisa dibuat? Jawabannya, Quantum Computer sudah pernah dibuat! Tahun 2000, IBM sudah membuat quantum computer dengan 5 qubits dengan atom sebagai prosesornya.
Pertanyaanya kini, apakah quantum computer ini bisa ekonomis untuk semua orang? Dengan potensi yang luar biasa, tentunya quantum tidak hanya dilirik oleh fisika teori tapi juga oleh engineering. Suatu hari, dan mungkin tidak lama lagi, kita bisa saja melihat Quantum Computer bukan sebagai impian tapi sebagai kuliah teknik.

Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan


1. Umum

Tulisan ini mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah. Untuk itulah tulisan singkat ini dipersembahkan sebagai bahan awal untuk melangkah menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. 
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Baik melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi.


2. Zat-zat Pencemar Udara

Emisi Karbon Monoksida (CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. 
Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini [5]. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor

Nitrogen Oksida (NOx)
Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun) [4]. NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2). 
Secara teoritis ada 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu:

  1. Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism)
    Proses ini disebabkan gas nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). 
    Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx = NO + NO2).
  2. Prompt NOx
    Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.
  3. Fuel NOx
    NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar.

Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau smog kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.

SOx (Sulfur Oxide : SO2, SO3)
Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SOx emisi. Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur trioxide terbentuk dari reaksi:

S + O2 = SO2
SO2 + 1/2 O2 = SO3

Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma, gas ini pun jika bereaksi di atmosfir akan membentuk zat asam. Badan WHO PBB menyatakan bahwa pada tahun 1987 jumlah sulfur dioksida di udara telah mencapai ambang batas yg ditetapkan oleh WHO.

Emisi HydroCarbon (HC)
Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam sumber. Tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya minyak pelumas silinder adalah salah satu penyebab munculnya emisi HC. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO).
Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.

Partikulat Matter (PM)
Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk dari pemecahan unsur hidrokarbon dan proses oksidasi setelahnya. Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri dan beberapa kandungan metal oksida. Dalam proses ekspansi selanjutnya di atmosfir, kandungan metal dan debu tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan partikulat adalah karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O. Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar di dunia perubahan menjadi partikel sulfat di atmosfir banyak disebabkan karena proses oksida oleh molekul sulfur.


3. Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh

Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1].
Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Kategori
Rentang
Karbon monoksida (CO)
Nitrogen (NO2)
Ozon (O3)
Sulfur dioksida (SO2)
Partikulat
Baik
0-50
Tidak ada efek
Sedikit berbau
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam)
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam)
Tidak ada efek
Sedang
51 - 100
Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksi
Berbau
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan
Terjadi penurunan pada jarak pandang
Tidak Sehat
101 - 199
Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang sakit jantung
Bau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asma
Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras
Bau, Meningkatnya kerusakan tanaman
Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana
Sangat Tidak Sehat
200-299
Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyata
Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronchitis
Olah raga ringan mengakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien yang berpenyaklt paru-paru kronis
Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis
Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis
Berbahaya
300 - lebih
Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
Sumber: Bapedal [1]
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Pencemar
Sumber
Keterangan
Karbon monoksida (CO)
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)
Sulfur dioksida (S02)
Panas dan fasilitas pembangkit listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)
Partikulat Matter
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri
Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (N02)
Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas
Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (03)
Terbentuk di atmosfir
Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam
Sumber: Bapedal [2]

Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun) [3]. Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.


4. Tentang Teknologi Penanggulangan Emisi dari Kendaraan

Secara sekilas teknologi penanggulangan emisi dari mesin dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar yaitu Pengurangan emisi metoda primer dan Pengurangan emisi metoda sekunder [6]. Untuk pengurangan emisi metoda primer adalah sebagai berikut:

Berdasarkan bahan bakar :
  • Penggunaan bahan bakar yang rendah Nitrogen dan Sulfur termasuk penggunaan non fossil fuel
  • Penggalangan penggunaan Non Petroleum Liquid Fuels
  • Penggunaan angka cetan yang tinggi bagi motor diesel dan angka oktan bagi motor bensin
  • Penggunaan bahan bakar Gas
  • Penerapan teknologi emulsifikasi (pencampuran bahan bakar dengan air atau lainnya)
Berdasarkan Perlakuan Udara :
  • Penggunaan teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR)
  • Pengaturan temperature udara yang masuk pada motor
  • Humidifikasi
Berdasarkan Proses Pembakaran :
  • Modifikasi pada pompa bahan bakar dan sistem injeksi bahan bakar
  • Pengaturan waktu injeksi bahan bakar
  • Pengaturan ukuran droplet dari bahan bakar yang diinjeksikan
  • Injeksi langsung air ke dalam ruang pembakaran
Sementara itu pengurangan emisi metoda sekunder adalah :
  • Penggunaan Selective Catalytic Reduction (SCR)
  • Penerapan teknologi Sea Water Scrubber untuk aplikasi di kapal
  • Penggunaan katalis magnet yang dipasang pada pipa bahan bakar
  • Penggunaan katalis pada pipa gas buang kendaraan bermotor

5. Akhir

Melihat kenyataan seperti dituliskan diatas, polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Uji kelayakan emisi yang sejak beberapa tahun terakhir didengung-dengungkan oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak berjalan dengan yang diharapkan. Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin meningkat. Di wilayah DKI Jakarta pertambahan kendaraan tercatat 8.74% per tahun sementara prasarana jalan meningkat 6.28% per tahun [3], menambah semakin terpuruknya kondisi lingkungan udara kita. Penulis berharap semoga dengan kenaikan harga pokok bahan bakar minyak bagi kendaraan yang ditetapkan pemerintah dapat menjadi salah satu momentum bagi kita semua untuk melangkah berpikir tentang lingkungan udara yang sehat. Kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi manusia Indonesia.


6. Daftar Pustaka
  1. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 2002, Presentasi Data ISPU - Januari 2002 hingga Desembar 2002.
  2. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 2002, Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang.
  3. Kementerian Lingkungan Hidup, 2002, Status Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
  4. Nishida Osami, 2001, Actual State and Prevention of Marine Air Pollution from Ships, Review of Kobe University of Mercantile Marine No. 49, Kobe-Japan.
  5. Tempo Interaktif, 2005, Metromini Penyebab Pencemaran Udara Terbesar di Jakarta, Januari 2005.(http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2005/01/18/brk,20050118-10,id.html)
  6. Wright.A.A, 2000, Exhaust Emissions from Combustion Machinery, IMARE-London.

Enzim dan Bioaktif sebagai Penopang Devisa Negara

Sebagai negara berkembang yang sekarang baru dirundung duka akibat krisis multidimensi, mungkin sangat naif kiranya kalau kita berbicara mengenai masalah pengembangan bioteknologi dan rekayasa genetika. Namun, kapan kita akan memulai bila hanya masalah-masalah politik dan disintegrasi bangsa yang selalu menonjol di permukaan? Perlu kita ingat bahwa bangsa-bangsa yang telah maju sudah berpikir 20-50 tahun ke depan, sedangkan kita masih berkutat dengan permasalahan perebutan kekuasaan, disintegrasi bangsa, kolusi, korupsi dan nepotisme.Dalam bidang bioteknologi dan rekayasa genetika, kita sangat jauh tertinggal, padahal ini merupakan bidang unggulan yang bisa mengubah secara eksponensial pendapatan negara melalui jalur pendapatan hasil pertanian, peternakan, obat, enzim, kosmetika, bahan makanan, dan sebagainya.
Negara-negara dengan areal kecil, seperti Israel, Jepang, Thailand, dan Singapura sudah sangat jauh mengembangkan bidang ini. Selain itu, negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Australia, dan Jepang telah lama mengadakan riset terpadu di bidang bioteknologi, bahkan mereka telah menjual produk-produk baru dengan hak paten dari hasil biotek dan rekayasa genetika, seperti antibiotik, obat-obatan, bahan kosmetik, bahan makanan serta tanaman transgenik, dan sebagainya.
Bangsa Indonesia yang merupakan negara terbesar kedua akan plasma nutfahnya setelah Brasil, belum menampakkan niatnya untuk memanfaatkan produk bidang ini sebagai sumber devisa negaranya. Padahal, kalau kita ambil satu gram sampel tanah sawah atau kita ambil beberapa mili liter air laut dan danau, akan kita temukan banyak jenis bakteri atau jamur yang menghasilkan enzim dan bioaktiv tertentu.
Sebagai contoh, dari hasil screening pada sampel tanah sawah pertanian dengan tanaman pokok padi IR64, diperoleh beberapa strainbakteria penghasil enzim phytase dan phosphatase, di antaranya marga Bacillus, Klebsiella, Enterobacter, Pantoea, dan bakteri-bakteri baru yang sama sekali belum dikenal secara taksonomi. Enzim phytase merupakan komoditas yang sangat bagus karena merupakan salah satu anggota dari kelompok enzim phosphatase yang mampu menghidrolisis senyawa phytat (Myo-Inositol (1,2,3,4,5,6)hexakisphosphat). Enzim ini sekarang menjadi salah satu enzim komersial di dunia.
Senyawa Phytat adalah senyawa phosphatkomplek hingga 88 persen oleh tanaman disimpan dalam biji-bijian (kelompok padi-padian dan polong-polongan). Senyawa ini mampu mengikat logam-logam seperti Mg, Mn, Fe, Zn, Ca, dan protein yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman, hewan, dan manusia. Karena ketiadaan enzim phytase pada saluran pencernaan hewan (khususnya hewanmonogastric/nonruminantia: seperti unggas dan ikan) serta manusia, maka kandungan senyawa phytat dalam biji yang dikonsumsi tidak bisa dicerna karena kuatnya sifat chelating pada senyawa phytat. Untuk itu maka senyawa ini terbuang percuma bersama kotoran (feses). Padahal, biji-bijian umumnya adalah sumber makanan ternak dan makanan pokok kita.
Studi tentang enzim ini sangat pesat pada beberapa tahun terakhir karena besarnya interes dalam aplikasinya guna mereduksi kandunganphytat dalam rangsum makanan ternak maupun makanan manusia. Bahkan, baru-baru ini ditemukan adanya peranan enzim phytase dalam pertumbuhan tanaman (sebagai phytostimulan).
Enzim phytase dari bakteria marga Klebsiella yang diisolasi dari tanah sawah pertanian Indonesia oleh penulis telah berhasil dipurifikasi, dikloning, disequensing, dioverekspressikan, dan dikarakterisasi.
Enzim rekombinant ini mempunyai aktivitas spesifik yang tinggi, atau sekitar 1.000 x dari bakteri biasa dan 5 x lebih tinggi bila dibandingkan phytase rekombinant dari marga Bacillus. Di samping itu, phytase rekombinant ini selain mampu menghidrolisis senyawa phytat sampai pada Inositol (2) monophosphat, juga mempunyai aktivitas merombak senyawa phosphatkomplek organik dan anorganik lainnya. Dengan demikian secara ekonomis enzim rekombinant ini dapat digunakan untuk keperluan industri.
Keunggulan bakterial phytase bila dibandingkan dengan phytase dari tanaman dan jamur adalah, bakterial phytase mempunyai kemampuan merombak senyawa phytat sampai pada Inositol monophosphat dan lebih tahan pada suasana pH netral dalam saluran pencernaan dan tanah pertanian.
Berikut diberikan contoh lain hasil screening, isolasi, dan taksonomi dari marine bakteria yang pernah penulis lakukan inventarisasi dari air laut dan fungi penghasil enzim yang bermanfaat dalam bidang industri makanan, penyamakan kulit, perombak limbah organik, antibiotik, dan makanan ternak.
Dari hasil screening kemudian ditindaklanjuti dengan isolasi gen 16S r RNA beserta analisis sequensingnya guna mengetahui nama dari spesimen dan sejarah evolusi bakteria. Berikutnya adalah isolasi gen dan enzim yang akan diproduksi dalam skala industri, enzim-enzim yang mempunyai kualitas dan thermosatbilitas tinggi dapat dikloning, disequensing dan diekspresikan sehingga dapat diperoleh rekombinant baru penghasil enzim yang berkualitas unggul. Organisme rekombinant kemudian dikulturkan dalam bioreaktor/fermentor. Setelah diadakan purifikasi enzim maka produk dapat dijual ke pasar nasional dan international.
Keuntungan pekerjaan bioteknologi adalah tidak memerlukan lahan yang luas, efisien waktu, dan sedikit tenaga kerja dalam meproduksi suatu produk. Namun, sisi lain yang harus dipersiapkan adalah laboratorium sentral penelitian dan pengembangan bioteknologi di Indonesia.

Biotek di negara maju
Berikut ini diberikan contoh salah satu model yang sudah dikembangakan di negara-negara maju seperti Jerman. Di bawah bidang pengembangan riset bioteknologi dan badan pusat pengembangan biosensorik telah dikerjakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Screening: inventarisasi bahan-bahan yang berguna dapat dikelompokkan eksplorasinya, meliputi: a) screening, isolasi, dan karakterisasi dari bahan-bahan aktif biologi yang bermanfaat dalam bidang farmasi, kedokteran, kedokteran hewan, bidang industri makanan dan biologi molekuler. b) screening, isolasi, dan karakterisasi dari bahan alam yang bermanfaat dalam bidang biotransformasi dan bahan perombak limbah, sumber makanan, kosmetik, dan perlindungan tanaman.
2. Hasil screening, isolasi, dan karakterisasi tersebut kemudian dikerjakan dalam skala industri sehingga menghasilkan produk baru (paten) yang dapat menyumbang devisa.
3. Selaian itu dikembangan penelitian tentang biosensorik khusus dalam penggunaan di bidang kesehatan, lingkungan hidup, dan analisis makanan. Dalam kerja ini melibatkan ahli bidang kimia, fisika, farmasi, biologi, teknik kesehatan, teknik elektro, mineralogi, dan teknik kimia.
Untuk mencapai kemajuan seperti di negara-negara yang penulis sebut di atas mungkin masih sulit, apalagi dengan situasi perekonomian negara seperti sekarang ini. Namun, minimal kita perlu memulai untuk memelihara plasma nutfah kita agar tidak mengalir ke luar negeri, sambil mengadakan inventarisasi plasma nutfah dan bank gen yang merupakan pinjaman kita kepada anak cucu kita.

Harapan kepada pemerintah
Sejak zaman penjajahan, plasma nutfah dari Tanah Air mengalir deras ke luar negeri, dan banyak pula yang telah mendapatkan hak paten hanya atas nama orang luar negeri. Kalaupun ada paten atas nama peneliti Indonesia, barangkali belum memberikan kontribusi kepada pendapatan devisa negara. Oleh karena itu, perlu adanya peraturan, kebijakan, atau undang-undang baru tentang pelestarian plasma nutfah Indonesia. Untuk itu maka kerja sama dengan dunia luar harus dikaji pengaruh jangka panjangnya terhadap perlindungan plasma nutfah kita.
Beberapa kasus pengambilan plasma nutfah yang akhir-akhir ini terjadi perlu kita cermati:
1. Negara donor pemberi bantuan beasiswa atau kerja sama penelitian dengan melalui mahasiswa program studi lanjut keluar negeri ataupartner riset, khususnya untuk bidang bioscience, adalah wahana pengambilan plasma nutfah yang tidak sedikit.
Pembimbing umumnya memberikan tugas kepada para mahasiswanya mengambil sampel dari Indonesia, seperti tanah, tanaman, mikroorganisma, dan hewan. Untuk itu perlu adanya perjanjian tertulis bilateral dengan negara donor pemberi beasiswa/pemberi dana penelitian, sehingga kepemilikan dan hak paten dari isolat plasma nutfah dapat dilaksanakan bersama dengan prosentase minimal 50 persen : 50 persen.
2. Kerja sama pengelolaan taman nasional, kebun raya, kebun binatang, museum purbakala, hutan, laut dan pantai yang melibatkan negara asing perlu adanya perjanjian tertulis yang berkaitan dengan upaya penyelamatan plasma nutfah Indonesia. Dari beberapa seminar internasional yang pernah penulis ikuti, Indonesia sudah merupakan target eksplorasi palsma nutfah, misalnya zat antibakteria yang diburu dari strain jamur dan bakteri, terutama yang berasal dari ekosistem ekstrem. Tidak menutup kemungkinan enzim dan bahan bioaktiv lainnya yang mempunyai nilai ekonomis menjadi sasaran eksplorasi oleh peneliti luar negeri.
3. Aliran plasma nutfah melalui penumpang pesawat terbang dan kapal laut yang menuju luar negeri perlu dipantau dan didokumentasikan. Baik sengaja maupun tidak sengaja, para penumpang (WNI maupun WNA) membawa plasma nutfah (tanaman, tanah yang berisi mikroorganisme, dan hewan) dari Indonesia. Untuk itu perlu adanya kerja sama antara beberapa departemen terkait dalam pembuatan dan pelaksanaan peraturan dan kebijakan.
4. Pengembangan riset terpadu di daerah darat, perairan laut, dan pantai perlu segera direncanakan dan sebisa mungkin dilaksanakan di Indonesia dengan melibatkan beberapa instansi dan metode terkait, termasuk di dalamnya adalah swasta, dengan dibentuk suatu badan pengkajian riset dan bioteknologi kelautan, misalnya di bawah naungan Kementerian Negara Ristek atau Departemen Kelautan dan Perikanan.

Realita Teknologi dan Bisnis

Teknologi ditujukan untuk dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan keluaran (output). Namun, harapan itu ternyata tidak selamanya sejalan dengan kenyataan. Masih ingat dengan meletusnya gelembung Internet, pembangunan pabrik pesawat yang gagal, kegagalan beberapa implementasi 3G, dan masih banyak lagi yang lainnya.< yang lagi banyak masih dan 3G, implementasi beberapa kegagalan gagal, pesawat pabrik pembangunan Internet, gelembung meletusnya dengan ingat Masih kenyataan. sejalan selamanya tidak ternyata itu harapan Namun, (output). keluaran meningkatkan biaya, mengurangi efisiensi, dapat untuk>
Dilihat dari sisi perkembangan teknologi, hal-hal di atas sebenarnya merupakan suatu perkembangan teknologi yang cukup menarik, namun secara bisnis ternyata hasilnya berbeda. Banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan implementasi teknologi, mulai dari kesiapan dan budaya masyarakat sampai pengemasan teknologi tersebut dalam mengomunikasikannya ke pasar.
Sektor telekomunikasi seluler merupakan salah satu bidang yang mengalami perkembangan teknologi yang sangat cepat. Jika kita perhatikan dengan kehadiran layanan yang ditawarkan oleh operator, lahirnya berbagai layanan baru sangatlah cepat. Sementara jika kita lihat kemunculan telepon seluler di pasaran, rata-rata para pemimpin pasar telepon seluler (ponsel) mengeluarkan 8-20 tipe ponsel baru setiap tahun.
Artinya, betapa cepatnya inovasi teknologi itu terjadi. Salah satu perkembangan teknologi di dunia seluler adalah teknologi messaging (pengiriman pesan) mulai dari SMS (short message service), EMS (enhanced message service), dan yang sekarang sedang gencar dipromosikan para pelaku bisnis seluler adalah MMS (multimedia message service). Hadirnya teknologi MMS dapat dikatakan sebagai suatu revolusi teknologi messaging karena dari kondisi yang semula hanya dapat mengirimkan pesan berupa teks, dan gambar atau nada dering sederhana, sekarang juga dapat digunakan untuk mengirim foto, gambar bergerak, maupun nada dering yang lebih kompleks. Hal ini seharusnya direspons dengan kreativitas yang lebih tinggi.
Teknologi MMS diharapkan dapat menggantikan posisi SMS nantinya. Namun, sepertinya hal itu akan terwujud pada saat tarif MMS sudah murah mendekati tarif SMS, perangkat ponselnya juga sudah terjangkau bagi kalangan menengah (berkisar Rp 1,5 juta ), dan inter-operator dapat dilakukan. Kalau total lalu lintas MMS di Indonesia (yang disediakan oleh dua operator) berkisar 20.000 MMS per hari, maka sangat diperlukan sekali strategi untuk mendorong pemanfaatan MMS ini agar dapat mengimbangi lalu lintas SMS yang lebih dari 15 juta per hari.
Lalu lintas MMS di atas merupakan kondisi saat ini di mana tarif MMS masih gratis sehingga hal itu sangat dimungkinkan akan semakin turun saat dikenai tarif. Data yang dilansir Ovum, salah satu perusahaan konsultan dan survei, diperkirakan bahwa sekitar tahun 2006 jumlah pengguna SMS dunia akan mulai menurun (dari sekitar 1.000 miliar per tahun), sementara pengguna MMS akan naik tajam (berkisar 350 miliar pesan per tahun) pada tahun yang sama. Dan, sekitar 3-4 tahun kemudian dimungkinkan akan memiliki jumlah yang sama. Namun, apakah hal itu akan terjadi di Indonesia dalam kisaran waktu tersebut?
Salah satu strategi yang diusulkan dalam mendorong peningkatan revenue melalui layanan MMS ini adalah dengan menghadirkan berbagai aplikasi yang dapat memicu penggunaan MMS sehingga kita akan memiliki justifikasi bahwa implementasi MMS ini bukan sekadar untuk menjaga gengsi saja yang pada gilirannya dapat menjadikan kita sebagai korban teknologi. Tapi, implementasi teknologi ini memang layak dilakukan karena memang memiliki tuntutan yang tinggi.
Saat ini kita sudah dapat mendapatkan berbagai ponsel ber-MMS dengan kisaran harga Rp 1,5 juta, dan tampaknya industri ponsel dan industri yang tergolong teknologi komunikasi dan informasi telah mencapai skala ekonominya sehingga biaya yang timbul akan semakin murah seiring dengan perkembangan waktu. Namun anehnya tarif telepon tetap terus naik. Dengan demikian, diharapkan tidak lama lagi akan tersedia banyak ponsel MMS yang terjangkau masyarakat luas. Hadirnya MMS bersamaan dengan beberapa fasilitas barunya menjadikan kita dapat membuat berbagai aplikasi yang lebih menarik.
Ada banyak aplikasi yang dapat dibangun dengan menggunakan platform MMS, antara lain aplikasi telemetri. Kalau sebelumnya kita hanya mendapatkan informasi berupa teks jika menggunakan SMS sebagai medianya, misalnya data temperatur mesin, sekarang dapat juga mendapatkan informasi berupa grafik mengenai perubahan temperatur dalam periode tertentu.
MMS juga dapat dimanfaatkan untuk aplikasi monitoring. Salah satu aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan lokal Jaya I-net adalah mengombinasikannya dengan kamera CCTV. Jika kamera tersebut terpasang di rumah, tempat penitipan anak, atau jalan raya, dengan menyambungkannya pada sebuah server berupa komputer sederhana, maka kapan pun Anda dapat mengetahui informasi keadaan rumah, kondisi anak di tempat penitipan anak, maupun kondisi lalu lintas jalan raya yang tidak hanya berupa teks informasi, namun juga gambar atau foto yang akan dikirimkan secara otomatis ke ponsel melalui MMS. Dan jika sedang di kantor, kita bisa mengakses server tersebut melalui jaringan Internet.
Saat ini teknologi komunikasi yang juga sedang marak adalah teknologi Wireless Fidelity atau yang sering banyak orang kenal sebagai Wireless LAN. Di Indonesia mungkin memang baru mulai berkembang dengan munculnya beberapa lokasi akses atau yang sering disebut Hot Spot yang kemudian dipadukan dengan teknologi seluler sebelumnya, yaitu GPRS. Dengan demikian, pada area di luar Hot Spot orang akan menggunakan akses GPRS untuk akses Internet mereka, namun secara otomatis akan berganti ke koneksi W-LAN begitu memasuki Hot Spot yang menawarkan kecepatan sampai 512 Kbps.
Pertanyaannya sekarang apakah pembangunan Hot Spot di banyak tempat memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan dan dapatkah tawaran berbagai layanan baru tersebut mendorong pertumbuhan profit? Saat ini sudah waktunya bagi kita untuk tidak hanya memperhatikan ARPU (average revenue per user) untuk mengetahui kinerja operator, namun lebih tepat kalau kita memperhatikan AMPU (average margin per user) karena dimungkinkan bahwa ARPU-nya naik, namun setelah dikurangi dengan biaya yang diperlukan untuk menghadirkan layanan tersebut ternyata biayanya lebih besar dibanding revenue yang didapat.
Begitu pula sebaliknya, jika ARPU turun apakah sudah pasti perusahaan tersebut rugi? Belum tentu! Karena dimungkinkan terjadi akibat meledaknya pengguna kartu prabayar yang kontribusi revenue setiap penggunanya rendah. Dan, karena jumlahnya yang banyak, maka akan mempengaruhi hasil rata-ratanya, di mana bilangan pembaginya menjadi besar padahal dengan hadirnya teknologi tinggi, biaya implementasi menjadi turun.
Dengan demikian, sekalipun ARPU-nya rendah, namun selama masih lebih besar dibandingkan biaya rata-rata yang dibutuhkan, operator tersebut masih akan untung. Oleh karena itu, tujuannya tidak sekadar peningkatan ARPU, misalnya dengan cara menghadirkan berbagai layanan baru, tetapi perlu diperhatikan juga apakah biaya implementasi layanan tersebut seimbang dengan kenaikan revenue-nya. Tampaknya kehadiran beragam layanan data yang diharapkan dapat mendorong peningkatan ARPU, tidak menjamin peningkatan profit mereka.
Karena itu, banyaknya teknologi baru yang hadir memerlukan kecermatan dalam memilih teknologi mana yang dapat diserap pasar. Kalau tidak, kita hanya akan tetap menjadi pasar teknologi yang empuk bagai para pemain asing dan secara ekonomis kita tidak mendapatkan keuntungan darinya.
Apabila diasumsikan biaya investasi untuk layanan MMS sebesar 1 juta dollar AS, jika tingkat pengembalian modal selama 5 tahun dengan tarif Rp 350, maka dibutuhkan trafik setiap harinya sekitar 15.000 MMS. Jadi, agar teknologi ini bisa diserap oleh pasar, seharusnya MMS diberikan tarif layaknya SMS dan fokus dilakukan dengan mendorong pertumbuhan trafik yang salah satunya melalui aplikasi. Banyaknya jumlah ponsel ber-MMS dengan harga yang terjangkau banyak kalangan, khususnya pengguna terbesar SMS/MMS yaitu kelompok muda, maka jumlah 15.000 per hari adalah jumlah yang sangat kecil. Dengan demikian, tidak lama lagi MMS akan dapat menggantikan SMS sebagai penghasil revenue terbesar bagi operator setelah layanan suara.

Amal Atas Nama Ilmu Pengetahuan

Usaha terus menerus untuk menyelaraskan dan memperkuat rejim perlindungan kekayaan intelektual di seluruh dunia, sebagai bagian dari Perjanjian Hak Kekayaan Intelektual Berkaitan dengan Perdagangan (TRIPs), adalah usaha untuk menghambat laju pengetahuan dari negara-negara maju (industri) ke negara-negara berkembang untuk manfaat bersama dan akan berpengaruh buruk bagi alih teknologi.  
Dengan ketatnya pengawasan hak kekayaan intelektual (IPR), dan dengan adanya perusahaan-perusahaan swasta yang ingin mengontrol dan memonopoli alur-alur sel dan gen, dunia sedang bergerak cepat menuju era diskriminasi ilmu pengetahuan (scientific apartheid) terhadap Dunia Ketiga. Mengetahui bahwa TRIPs merupakan kekuatan yang jahat, dan karena tidak mau mempertahankan dan menghendaki beberapa perubahan radikal dalam perjanjian yang tidak bijaksana itu, komunitas ilmu pengetahuan internasional sekarang tampil dengan idenya untuk membangun lagi amal lainnya – kali ini bagi hak kekayaan intelektual. 
 

Sumber daya Kekayaan Intelektual Sektor Publik untuk Pertanian (PIPRA) adalah prakarsa yang dikumandangkan oleh beberapa lembaga ilmu pengetahuan dan dengan dukungan dari Yayasan Rochefeller dan Yayasan Mc Knight, di Amerika Serikat. Tujuannya adalah “untuk menjajaki kelayakan digunakannya teknologi pertanian kunci yang saling melengkapi yang dapat membantu riset sector publik.” Dengan istilah yang sederhana, teknologi itu dimaksudkan untuk menjamin bahwa usaha-usaha perusahaan swasta untuk menghambat lajunya rekayasa genetika melalui rejim paten yang lebih ketat, yang telah menghadapi perlawanan publik yang meningkat di negara-negara maju, tidak menghalangi usaha-usaha untuk mendorong teknologi yang tidak diinginkan di negara-negara berkembang. 
 

Ironisnya Amerika Serikat sendiri yang berada digaris depan dan pertama-tama menyalahgunakan sumber daya genetik manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan dan kemudian menarik kontrol kekayaan intelektual yang ketat. Selain menghentikan kejahatannya pada permulaan, usaha PIPRA lainnya menampilkan wajah kemanusiaannya bagi usaha-usaha Amerika Serikat untuk memonopoli apa yang diketahui secara tradisional dan tersedia secara bebas. Tentu saja ini tidak dimaksudkan untuk memperkecil ancaman paten-paten bioteknologi yang berpengaruh bagi riset dimasa datang, bukan pula mengenai klaim-klaim Dunia Ketiga atas pembajakan biologi (biopiracy) di mana lembaga-lembaga dan universitas-universitas Amerika menghendaki kebebasan dari hukuman (impunity). Perlindungan yang agresif terhadap penemuan-penemuan baru, termasuk proses-proses teknologi, yang dilakukan oleh lembaga-lembaga riset dan universitas-universitas di Barat telah merusak prospek masa depan bagi pertumbuhan teknologi yang berarti di sebagian besar dunia. 
 

Ambilah kasus ‘padi emas’ yang kontroversial. Kira-kira 16 paten dan 71 kendala kekayaan intelektual yang potensial telah mengalami perkembangannya. Ini bukan untuk mengatakan bahwa teknologi yang potensial (‘padi emas’ ini hanyalah etalase humas bagi industri teknologi) bermanfaat bagi negara-negara berkembang, tetapi pasti memperbesar ancaman yang ada dalam menghalangi penelitian dan pengembangan sektor publik di negara-negara maju dan juga di negara-negara berkembang.

PATEN DAN MONOPOLI 
 

Belakangan ini, dan pada waktu Dewan TRIPs di WTO masih terlibat dalam peninjauan pasal 27-3 (b) Perjanjian TRIPS yang membahas bahan-bahan biologi, folklore dan pengetahuan tradisional, Kantor Paten Eropa pada bulan Mei 2003 menegakkan sebuah paten yang kontroversial yang diberikan pada Agracetus (kemudian dibeli oleh raksasa multinasional Mensanto) bagi metode pembiakan partikel (biolistic) untuk transformasi kacang kedelai. Dengan kata yang sederhana, paten yang spektrumnya luas ini, memberikan kepada Mensanto suatu kontrol yang eksklusif atas semua jenis kacang kedelai hasil rekayasa genetik. Paten itu juga mencakup semua tanaman lain yang menggunakan teknologi rekayasa genetik yang sama (GM) bagi pengembangan tanam-tanaman. 
 

Perusahaan multinasional di bidang pembibitan Syngenta dan De Kalb juga menentang paten itu karena memberikan kepada Mensanto sebuah monopoli kontrol atas proses ilmiah yang sudah biasa digunakan. Yang menarik, sebelum memperoleh Agracetus, Mensanto juga telah menentang paten yang sama. Paten yang luas itu merupakan perintang yang besar bagi para ilmuwan negara berkembang dalam mengakses teknologi pertanian (tanam-tanaman) yang baru dan juga dalam mengembangbiakkan berbagai jenis tanaman yang menggunakan sekat-sekat teknologi baru. Yayasan Rockefeller, yang mendukung prakarsa PIPRA, tidak pernah menentang atau melancarkan usaha-usaha kerjasama yang mengekspos paten yang absurd itu karena alasan-alasan yang jelas. Begitu juga halnya masyarakat ilmiah internasional, walaupun mereka mengklaim dengan keras tentang teknologi untuk kaum miskin, pernah menentang paten-paten yang tidak ilmiah itu. 
 

Beberapa minggu kemudian, EPO memberikan paten lainnya kepada Mensanto (EP #445 929) yang memungkinkan adanya hak monopoli atas jenis-jenis tumbuhan gandum suku Indian Nap-Hal. Semua yang telah dilakukan Mensanto adalah untuk mengawinkan secara silang gandum Nap-Hal (jenis tanaman gandum ‘durum’ tradisional), dengan jenis gandum lainnya untuk mengembangkan jenis gandum baru yang lebih baik dengan ‘kualitas yang berkembang secara istimewa.’ Paten itu mencakup biskuit dan adonan yang diproduksi dari gandum ini, dan juga tanaman-tanamannya. Paten gandum Monsanto meluas ke Uni Eropa, selain itu Jepang, Canada dan Australia dimana perusahaan mencari manfaat komersialnya yang maksimum. Sel plasma gandum – jenis tanaman gandum Nap-Hal - dibeli dari bank gen yang berpusat di Inggris, dan kemudian menimbulkan pertanyaan tentang relevansi hukum mengenai akses dan manfaat bersama yang adil. 
 

Monsanto hanya menggunakan pengetahuan tradisional yang ada untuk membiakkan jenis tanaman yang hasilnya meningkat dan dengan demikian menghalangi penggunaan dan penerapan lebih lanjut jenis tanaman gandum Indian. Walaupun perundang-undangan suku Indian yang sui generis unik – UU Perlindungan Jenis-jenis Tanaman dan Hak-hak Kaum Tani tahun 2001, benar-benar mengakui hak-hak masyarakat dan kaum tani mengingat sumbangan mereka dalam melestarikan, memperbaiki dan menyediakan sumber daya genetik tanaman bagi pengembangan jenis-jenis tanaman baru, undang-undang itu tetap mati kutu ketika paten diberikan di luar negaranya. Sistem nasional sendiri tidak mampu melindungi pengetahuan tradisional. Maukah PIPRA berbicara tentang munculnya keprihatinan-keprihatinan yang dapat membawa manfaat sejati bagi negara-negara berkembang dalam perjalanan yang panjang ?

PARA ILMUWAN PENIPU
Karena itu jelaslah bahwa prakarsa PIPRA merupakan usaha yang lain lagi untuk menipu masyarakat ilmu pengetahuan di negara-negara berkembang agar mempercayai bahwa semuanya belum hilang. Sedikit IP Crumbs dapat menopang operasi laboratorium-laboratorium ilmu pengetahuan di negara-negara Selatan. Prakarsa ini juga hadir ketika lembaga-lembaga ilmiah di negara-negara berkembang, terutaman setelah gagalnya pertemuan tingkat Menteri di Cancun, mulai mempertanyakan relevansi perjanjian TRIPS yang kira-kira akan membuat mereka kehilangan pekerjaan. 
 
Juga sebelumnya, sebuah prakarsa serupa – jasa internasional untuk menguasai Bioteknologi Pertanian (ISAAA) – diluncurkan dengan tujuan yang mulia guna ‘membantu mengentaskan kemiskinan (poverty alleviation) dengan meningkatkan produktivitas tanam-tanaman dan pendapatan, terutama bagi petani yang miskin sumber daya dan untuk menyelenggarakan pembangunan pertanian yang lebih berkelanjutan dan lingkungan yang lebih aman’.. Sementara tidak ada sesuatu pun dari cita-cita ini yang terlaksana, ISAAA akhirnya berfungsi sebagai juru bicara industri bioteknologi. Apabila maksud-maksud kemanusiaan adalah untuk pengentasan kemiskinan (poverty alleviation), para ilmuwan mestinya melakukan usaha yang tulus untuk mencari teknologi yang tahan uji yang telah digunakan selama bertahun-tahun oleh para petani marginal dan petani gurem. Yang dibutuhkan adalah meningkatkan teknologi ini, dan mengurangi ketergantungan pada hasil-hasil dari luar. 
 

PIPRA hanyalah sebuah sedekah yang berkedok ketahanan pangan dan rakyat miskin. Masa depan teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia berkembang tidak berkaitan dengan upaya-upaya sedekah macam itu. Apa yang diperlukan oleh negara-negara berkembang adalah sistem yang lebih memungkinkan terjadinya pemilikan ilmu pengetahuan bersama secara bebas (yang bagaimanapun banyak berasal dari Dunia Ketiga) ketimbang melakukan privatisasi dan monopoli terhadap barang-barang milik publik.